Modal Apa?

“ modal apa minta banyak-banyak sama Allah? orang gak  punya modal banyak kok minta banyak :p”

        itulah yang harus saya pegang kuat, sangat kuat. entah kenapa selama proses menghadapi tetek bengek kelas 3 ini aku mulai disadarkan sama Allah.. jadi ketika menunggu hasil UN, SNAMPTN, hasil STIS ini aku benar-benar sudah pasrah bil haq aku gak minta banyak-banyak sama Allah karena selama ini modalku juga gak banyak, USAHA ya cuman usaha. usaha yang CUMA aku bisa, gak berlebihan. jika dibanding dengan yang lain usahaku jauh lebih sedikit pastinya, tapi toh semua orang punya jalan untuk berusaha yang berbeda-beda kan? jadi aku santai aja hehe. Ada adek kelas yang bilang “parah Kesantaian.mu mbak” atau “ mikir sedikit lah mbak” aku hanya tertawa dan bilang kalau sebelum UAN dan sebagainya udah aku pikir sampai puyeng #lebay ya now it’s not to think.. bener gak? modal untuk menjadi lebih baik sudah tidak bisa lagi diberikan  gan  semua sudah berlalu jadi ya hanya bisa berdoa dan pasrah sama yang ngatur Takdir. 

         kalau sudah gak bisa nambah “modal lagi dan  sudah
berlalu kayak gini , KESIAPAN mental yang terpenting. ya itulah yang terpenting, karena kita benar-benar gak tau kan apa yang terjadi nanti, baik atau kurang baik  atau gimananya…. kalau dapet yang baik harus siap mental juga biar gak sampek pingsan saking senengnya #alaylagi terlebih jika harus TERPAKSA (kata temenku) dapet yang belum baik harus punya kesiapan mental yang bagus pastinya. kita semua tahu ketika apa yang kita inginkan atau citacitakan belum juga berhasil pasti akan down, dan manusia banget kok kayak gitu.. tapi ketika mental tidak siap pasti semakin lama semakin low semangatnyaaaaa dan tidak melihat pintu-pintu lain yang masih terbuka, ituloh yang super duper bahaya---àtidak melihat pintu-pintu lain yang masih terbuka… hanya memandangi satu pintu yang telah tertutup kan si-sia… bangkit dan cari pintu lain yang terbuka…. “kalau gak ada pintu lain?” kagak mungkin….. banyak jalan menuju roma bung…. calm down cari dengan mata mati, bukan emosi..

          beda kan yang mentalnya udah siap dan enggak…

 yang siap itu : sedih sebentar trus bangkit berusaha sekuat tenaga memasuki “pintu” lain

yang gak siap mental : sedih sebentar tapi nyeseknya lama dan melihat “pintu” lain jadi gak semangat, pesimis pasti gak bisa lagi,  ituloh yang buat kondisinya jauh lebih buruk.. believe me !

jadi ayolah kawwan, jika nilai UAN tidak memuaskan, SNAMPTN undangan belum berhasil kan masih ada tes tulis.. dan tes lainlain. ingat ! banyak jalan menuju alun-alun apalagi Roma cobak?

          at the end…. selama menempuh beberapa proses yang cukup akhirnya Allah mengizinkanku memahami sebuah makna yang luar biasa… yaitu “aku percaya Allah” iya… aku percaya banget sama Allah atas hasil yang akan dan telah terjadi pada hidupku. aku percaya akan rencana Allah yang lain. ketika kepercayaan itu kuat dalam hatiku.. aku merasa bebas dan tidak terganggu lagi dengan kegundahan menunggu hasilku,. bahkan kemungkinan terjelekpun aku akan terima, dan harus terima bisa tidak bisa. aku tidak bisa menerima apapun tanpa aku percaya Allah. dan aku percaya akan setiap takdir yang telah Dia ciptakan padaku… dengan begitu aku bisa berdamai dengan hidupku, dengan takdirku.