“ hidup di sini tidaklah sulit tapi sangat sangat
tidak mudah. But, it’s fun”
Kenapa aku nulis ini ini? Ya karena aku ingin berbagi, agar
semua orang tau sedikit kehidupan seluk beluk kehidupan di pesantren.
aku sangat berharap in the future lebih banyak lagi orang
tua yang mau menitipkan anak-anaknya di pesantren. Karena jujur, pada masa
dewasa ini banyak orang tua yang bisa membelikan putra putrinya kendaraan
sehingga dimana-mana pesantren sekarang sepi, Yah begitulah kata kyai.ku. padahal kehidupan di pesantren itu
benar-benar damai, damai banget dan terjamin. Di samping itu, walaupun aku di pesantren, aku
bisa bawa kendaraan kok. :P
Oke, alasan kedua adalah karena hidup gua saat di senior high sangat sangat SULIT dan penuh LIKU-LIKU. Huh. Hehehehe. Tapi dari sana semua aku dapat pengalaman yang LUAR BIASA. Sumpe ini
gak lebay sedikitpun. Karena setelah kesulitan kan pasti ada kemudahan kan?.
Aku sekolah di MAN 3 Kediri dan tinggal di pondok pesantren
Al Huda. Dari situlah cerita berawal begitu rumit. Hahaha. Di zaman yang serba
canggih ini banyak tuntutan hidup yang harus dipenuhi kalau tidak kau akan
tertinggal sangat jauh. Begitu juga sekolah punya banyak tuntutan yang harus
dipenuhi siswa, kalau tidak mereka akan tertinggal jauh dari teman-temannya.
Itulah problema ketika aku di pesantren, bukannya gimana tapi pihak mana yang
mau diduakan? Pasti gak ada kan, begitu juga dengan pesantren, mereka punya
tuntutan yang harus dipenuhi oleh semua santrinya baik peraturan maupun
kegiatan. Gak ada yang salah tapi itu semua konsekuensi. Hidup pada dua dunia
yang saling menuntut. Capek?? Sangat. Tapi itulah hidup. Walaupun sekolahku
adalah sekolah islam, tapi tetap saja berbasis nasional. Aku tetap harus mengikuti bimbingan-bimbingan
belajar di sekolah ataupun di luar tapi aku harus menaati menjalankan peraturan
pondok secara bersamaan. Ketika dua
pihak saling menuntut kepadaku rasanya letih sekali dan pengen give up seriously. Bagaimana tidak? Bel
tanda pulang sekolah jam setengah 4 padahal jam 4 tepat kami santri putri harus
solat ashar jamaah di pondok dilanjukan lagi jam 4.30 lembaga bimbingan yang
aku ikuti dimulai. Kami semua harus dan wajib solat magrib berjamaah di masjid
dilanjutkan dengan tadarus Al Qur’an. Bimbelku berakhir jam 6.00. jadi hampir
setiap hari aku tidak berjamaah di masjid kecuali jika waktu magrib itu mendekati jam 6.00 tau kan kadang
bedug magrib pun sudah berkumandang menjelang jam 5.30 itu sangat sulit bagiku.
Setelah magrib kami harus sekolah diniyah yang peraturanya sich harus sampai
jam 20.00 tapi karena jam 19.30 itu adzan isya sudah berkumandang jadi jam
segitu sudah selesai. Setelah itu kami punya ngaji sorogan, ngaji sorogan itu
ada yang menyimak kita ngaji biasanya sich bu nyai tapi kalau bu nyai lagi
udzur ya mbak2 yang nyimak itu selesai biasanya pukul 21.00. yah setelah itu baru jam malam untuk belajar.
Rasa penat dan capekku jam segitu sangat memuncak 30 menit belajar biasanya aku
sudah tertidur hehehe. Maklum lah dari subuh kami sudah punya kegiatan
terkadang juga sampai capeknya di masjid atau ketika di kelas diniyah aku
tertidur heheheh bahkan di sekolah pun aku sring mengantuk kalau sampai gak
kuat ya tertidur. La trus gak ditegur? Tergantung ustad dan gurunya sich wkwkwk
ad yang dibiarkan ada juga yang dipermalukan… ah EGP *ups lah mau digimana in
lagi orang ngantuk dan lelah kok.. :D walaupun ada juga ustad yang bilang kalau
ustad-ustad lebih capek dari kita-kita, tapi ya beda donk sikonnya. Kami itu
pasif mendengarkan dan menulis tapi gak berbicara kalau ustad-ustad kan
mengerjakan sesuatu jadi aktif gak mengantuk kayak kita. Hehehehe jadi mohon
maklum ya….
Tapi itulah sensasinya jadi santri. Dengan banyak kegiatanku
di luar pesantren, kegiatanku di pesantren jadi kendor , sering aku ditegur
tapi aku juga mau gimana lagi. Kegiatanku di luar pun juga sama berantakannya
sering telat atau gimana karena kegiatan pondok belum selesai. Yah itu
konsekuensi. Al hasil semuanya kacau. Hahhaahah tapi aku menikmatinya sangat
menikmati, bukannya menikamat kekacauan ini tapi menikmati semua proses pembelajaraan
ini. Gak banyak orang yang betah menjalani 2 dunia yang sangat kontras ini. Dan
aku bukanlah tipe orang yang mau menyerah pada keadaan yang membuatku bahkan
hampir gila. Kadang aku ketika di sekolah atau di luar pesantren melihat mereka
yang bebas bisa belajar kapanpun tambahan pelajaran kapanpun dimanapun, dan I’m not. Begitu juga ketika aku di
pesantren melihat mereka yang gak punya kegiatan di luar yang banyak dan tidak
banyak tuntutan kayak aku punya waktu luang untuk sekedar istirahat atau tidur
siang dan yang pasti mereka taat banget dengan peraturan dan kegiatan di pondok
jadi mereka tidak sering ditegur kayak aku. Nasibku benar-benar parah waktu
itu. Tapi tau gak sih kalian? Kalau aku merasa sangat banyak pelajaran yang aku
dapatkan daripada mereka semua, why? Karena dengan aku di pesantren hidupku
lebih damai dan pasti lebih bermanfaat dari pada mereka. Di pesantren aku bisa
melihat problematika kehidupan yang yang tidak selamanya menyenangkan dan
menyedihkan, aku lebih bisa melihat kehidupan bukannya hanya melalui sudut
pandangku tapi berbagi sudut pandang, aku lebih bisa belajar mengatur waktuku
yang sama-sama punya wakt 24 jam dengan yang lain tapi lebih banyak kegiatan
yang harus aku jalani, walaupun sering aku tertidur dalam majlis tapi tak
apalah namanya juga belajar. Disisi lain aku sangat bersyukur punya banyak
kegiatan di luar, dari pada mereka walaupun aku sering ditegur bahkan sampai
disindir sampai air mataku hampir kering hahahaha(maklum ya namanya juga
perempuan). Minimal aku jadi lebih kuat
daripada mereka yang tidak kayak aku, lebih kuat ketika disindir ditegur dan
sebagainya jadi ketika nantinya aku di masyarakan luas aku akan menjadi kuat
menghadapi terpaan orang apalagi terpaan atasan. Jujur, gak banyak orang yang sekarang di
pesantren yang juga bersekolah umum kayak aku, karena ya ini memang sulit. Tapi
Aku Suka Tantangan.. hehe walaupun konsekuensi dari semua ini banyak sekali,
tapi inilah hidup. Penuh konsekuensi.. iya kan??!! Well.. dari semua tulisan
ini aku banyak berharap bahwa kalian-kalian lebih tertarik pada yang namanya
pesantren. Gak bebas donk? Yah yang namanya kebaikan memang agak sulit
dijalankan J
*semoga bermanfaat*
2 komentar:
Oh, laila sayang... miss you so much! Jadi pengen peluk kamu deh *puk puk*
Percaya deh la... inna ma al usri yusron. Setelah baca ceritamu yang panjang dan lebar, yg tuluuussss banget mau curhat, hehe aku yakin kok kamu bakal dapet yang terbaik buat kamu. Percaya aja sama Allah. Allah Knows.
Makasih ya atas inspirasinya :)
Love you
iya mabk zuhruf cantik :)
tau gak sih aku lebih pengen dipeluk kamu :p
iya sayankss... aku percaya kok sama Allah, apapun yang terjadi...
ah mbk zuh, tau aja ini agak curhat sedikit #eh
hahahahaah
makasih juga ya telah visit dan comen :)
love you too :*
Posting Komentar