Kamis, Juli 04, 2013

Sensasi anak Pesantren



  hidup di sini tidaklah sulit tapi sangat sangat tidak mudah. But, it’s  fun


 Kenapa aku nulis ini ini? Ya karena aku ingin berbagi, agar semua orang tau sedikit kehidupan seluk beluk kehidupan di pesantren.
aku sangat berharap in the future lebih banyak lagi orang tua yang mau menitipkan anak-anaknya di pesantren. Karena jujur, pada masa dewasa ini banyak orang tua yang bisa membelikan putra putrinya kendaraan sehingga dimana-mana pesantren sekarang sepi, Yah begitulah kata kyai.ku.  padahal kehidupan di pesantren itu benar-benar damai, damai banget dan terjamin.  Di samping itu, walaupun aku di pesantren, aku bisa bawa kendaraan kok. :P

Oke, alasan kedua adalah karena hidup gua saat di senior high sangat sangat SULIT dan penuh LIKU-LIKU. Huh. Hehehehe. Tapi dari sana semua aku dapat pengalaman yang LUAR BIASA. Sumpe ini
gak lebay sedikitpun. Karena setelah kesulitan kan pasti ada kemudahan kan?. 

                    Aku sekolah di MAN 3 Kediri dan tinggal di pondok pesantren Al Huda. Dari situlah cerita berawal begitu rumit. Hahaha. Di zaman yang serba canggih ini banyak tuntutan hidup yang harus dipenuhi kalau tidak kau akan tertinggal sangat jauh. Begitu juga sekolah punya banyak tuntutan yang harus dipenuhi siswa, kalau tidak mereka akan tertinggal jauh dari teman-temannya. Itulah problema ketika aku di pesantren, bukannya gimana tapi pihak mana yang mau diduakan? Pasti gak ada kan, begitu juga dengan pesantren, mereka punya tuntutan yang harus dipenuhi oleh semua santrinya baik peraturan maupun kegiatan. Gak ada yang salah tapi itu semua konsekuensi. Hidup pada dua dunia yang saling menuntut. Capek?? Sangat. Tapi itulah hidup. Walaupun sekolahku adalah sekolah islam, tapi tetap saja berbasis nasional.  Aku tetap harus mengikuti bimbingan-bimbingan belajar di sekolah ataupun di luar tapi aku harus menaati menjalankan peraturan pondok secara bersamaan. Ketika dua pihak saling menuntut kepadaku rasanya letih sekali dan pengen give up seriously. Bagaimana tidak? Bel tanda pulang sekolah jam setengah 4 padahal jam 4 tepat kami santri putri harus solat ashar jamaah di pondok dilanjukan lagi jam 4.30 lembaga bimbingan yang aku ikuti dimulai. Kami semua harus dan wajib solat magrib berjamaah di masjid dilanjutkan dengan tadarus Al Qur’an. Bimbelku berakhir jam 6.00. jadi hampir setiap hari aku tidak berjamaah di masjid kecuali jika waktu  magrib itu mendekati jam 6.00 tau kan kadang bedug magrib pun sudah berkumandang menjelang jam 5.30 itu sangat sulit bagiku. Setelah magrib kami harus sekolah diniyah yang peraturanya sich harus sampai jam 20.00 tapi karena jam 19.30 itu adzan isya sudah berkumandang jadi jam segitu sudah selesai. Setelah itu kami punya ngaji sorogan, ngaji sorogan itu ada yang menyimak kita ngaji biasanya sich bu nyai tapi kalau bu nyai lagi udzur ya mbak2 yang nyimak itu selesai biasanya pukul 21.00.  yah setelah itu baru jam malam untuk belajar. Rasa penat dan capekku jam segitu sangat memuncak 30 menit belajar biasanya aku sudah tertidur hehehe. Maklum lah dari subuh kami sudah punya kegiatan terkadang juga sampai capeknya di masjid atau ketika di kelas diniyah aku tertidur heheheh bahkan di sekolah pun aku sring mengantuk kalau sampai gak kuat ya tertidur. La trus gak ditegur? Tergantung ustad dan gurunya sich wkwkwk ad yang dibiarkan ada juga yang dipermalukan… ah EGP *ups lah mau digimana in lagi orang ngantuk dan lelah kok.. :D walaupun ada juga ustad yang bilang kalau ustad-ustad lebih capek dari kita-kita, tapi ya beda donk sikonnya. Kami itu pasif mendengarkan dan menulis tapi gak berbicara kalau ustad-ustad kan mengerjakan sesuatu jadi aktif gak mengantuk kayak kita. Hehehehe jadi mohon maklum ya…. 

Tapi itulah sensasinya jadi santri. Dengan banyak kegiatanku di luar pesantren, kegiatanku di pesantren jadi kendor , sering aku ditegur tapi aku juga mau gimana lagi. Kegiatanku di luar pun juga sama berantakannya sering telat atau gimana karena kegiatan pondok belum selesai. Yah itu konsekuensi. Al hasil semuanya kacau. Hahhaahah tapi aku menikmatinya sangat menikmati, bukannya menikamat kekacauan ini tapi menikmati semua proses pembelajaraan ini. Gak banyak orang yang betah menjalani 2 dunia yang sangat kontras ini. Dan aku bukanlah tipe orang yang mau menyerah pada keadaan yang membuatku bahkan hampir gila. Kadang aku ketika di sekolah atau di luar pesantren melihat mereka yang bebas bisa belajar kapanpun tambahan pelajaran kapanpun dimanapun,  dan I’m not. Begitu juga ketika aku di pesantren melihat mereka yang gak punya kegiatan di luar yang banyak dan tidak banyak tuntutan kayak aku punya waktu luang untuk sekedar istirahat atau tidur siang dan yang pasti mereka taat banget dengan peraturan dan kegiatan di pondok jadi mereka tidak sering ditegur kayak aku. Nasibku benar-benar parah waktu itu. Tapi tau gak sih kalian? Kalau aku merasa sangat banyak pelajaran yang aku dapatkan daripada mereka semua, why? Karena dengan aku di pesantren hidupku lebih damai dan pasti lebih bermanfaat dari pada mereka. Di pesantren aku bisa melihat problematika kehidupan yang yang tidak selamanya menyenangkan dan menyedihkan, aku lebih bisa melihat kehidupan bukannya hanya melalui sudut pandangku tapi berbagi sudut pandang, aku lebih bisa belajar mengatur waktuku yang sama-sama punya wakt 24 jam dengan yang lain tapi lebih banyak kegiatan yang harus aku jalani, walaupun sering aku tertidur dalam majlis tapi tak apalah namanya juga belajar. Disisi lain aku sangat bersyukur punya banyak kegiatan di luar, dari pada mereka walaupun aku sering ditegur bahkan sampai disindir sampai air mataku hampir kering hahahaha(maklum ya namanya juga perempuan).   Minimal aku jadi lebih kuat daripada mereka yang tidak kayak aku, lebih kuat ketika disindir ditegur dan sebagainya jadi ketika nantinya aku di masyarakan luas aku akan menjadi kuat menghadapi terpaan orang apalagi terpaan atasan.   Jujur, gak banyak orang yang sekarang di pesantren yang juga bersekolah umum kayak aku, karena ya ini memang sulit. Tapi Aku Suka Tantangan.. hehe walaupun konsekuensi dari semua ini banyak sekali, tapi inilah hidup. Penuh konsekuensi.. iya kan??!! Well.. dari semua tulisan ini aku banyak berharap bahwa kalian-kalian lebih tertarik pada yang namanya pesantren. Gak bebas donk? Yah yang namanya kebaikan memang agak sulit dijalankan J

*semoga bermanfaat*

2 komentar:

azzuhruf mengatakan...

Oh, laila sayang... miss you so much! Jadi pengen peluk kamu deh *puk puk*

Percaya deh la... inna ma al usri yusron. Setelah baca ceritamu yang panjang dan lebar, yg tuluuussss banget mau curhat, hehe aku yakin kok kamu bakal dapet yang terbaik buat kamu. Percaya aja sama Allah. Allah Knows.

Makasih ya atas inspirasinya :)
Love you

Unknown mengatakan...

iya mabk zuhruf cantik :)

tau gak sih aku lebih pengen dipeluk kamu :p

iya sayankss... aku percaya kok sama Allah, apapun yang terjadi...
ah mbk zuh, tau aja ini agak curhat sedikit #eh

hahahahaah

makasih juga ya telah visit dan comen :)

love you too :*

Posting Komentar

 

Designed by 100 Web Hosting