Kamis, Desember 13, 2012

Sebuah Cerita

 Kapan hari aku pernah membaca sebuah cerita yang sangat menyentuh jiwaku *ieh… kurang lebih begini ceritanya
“ ada seorang yang buta tetapi hidupnya sangat bahagia. Istrinya  sangat sayang dan cinta padanya, dia juga mempunyai anak yang sangat berbakti apalagi dia juga punya seorang teman yang sangat sangat setia padanya. Hidupnya nyaris sempurna hanya saja dia tidak bisa melihat indahnya dunia ini. Beberapa tabib telah dia datangi tapi semua itu nonsense.
 Hingga suatu saat dia menukan tabib yang bisa membantunya melihat lagi. dan benar saja dia bisa melihat seketika ketika mendapat obat dari tabib tersebut.  Betapa bahagianya dia kemudian dia berlari menuju kamarnya untuk menemui istrinya dan  betapa shock nya dia, ternyata istri yang sangat mencintainya itu ternyata selingkuh dengan teman yang selama ini setiakepadanya.  bukan hanya itu ketika dia pindah lagi ke kamar lain sangat terkejutlah dia, menemui anaknya yang selama ini patuh kepadanya, ternyata  mengambil barang-barang simpanannya. dia sangat stress dan Dia tidak bisa menerima semua ini kemuadian dia berlari sambil berucap,” semua ini bukan ulah tabib tapi ulah tukang sihir” seketika itu juga dia menunjubkan pisau ke matanya agar semuanya kembali seperti semula.”

Ketika membacanya aku benar-benar tercengang. Aku benar-benar sadar bahwa selama ini aku benar-benar tidak bersyukur. Mungkin aku juga di posisi si buta itu sekarang hanya dengan keadaan yang berbeda, aku punya hampir segalanya, aku  mempunyai keluarga yang sangat sayang padaku, temanku juga sangat banyak, hidupku juga cukup, anggota badanku juga utuh tanpa cacat suatu apapun tapi sedikit kekurangan membuatku gelap mata dan tidak bersyukur . sering kali aku meminta pada Allah sesuatu yang kuinginkan. Coba saja Allah mengabulkan semua keinginanku tapi semua yang ku punya sekarang jadi hilang. Aku tidak bisa membayangkan semua itu.  Sama seperti si buta itu, lebih baik punya segalanya walau gak bisa melihat daripada bisa melihat tapi segalanya telah hilang. Gak aku gak mau seperti itu.

Dan sekarang Bagaimanapun hidupku, kekurangan apapun yang aku punya, aku bahagia karena aku punya orang-orang yang menyangiku. no body is perfect. Aku belajar untuk lebih bersyukur menerima semua ini. Semua yang ada padaku sekarang entah kelebihan atau kekuranganku itu adalah yang terbaik  menurutNYA, aku gak tau apaapa.aku mencoba untuk tidak menuntut Allah untuk mengabulkan semua yang aku ingin, aku gak mau menuntut apapun.
Dan yang harus aku ingat adalah!
 nikmat tuhanmu manakah yang kau dustakan?”

0 komentar:

Posting Komentar

 

Designed by 100 Web Hosting